Di sini kita bertemu, di sini kita bersatu, di sini kita berdarma bakti tanpa batas waktu. Selamat Datang di halaman Sanggar Pringgodani. -.. .. / ... .. -. .. / -.- .. - .- / -... . .-. - . -- ..- --..-- / -.. .. / ... .. -. .. / -.- .. - .- / -... . .-. ... .- - ..- --..-- / -.. .. / ... .. -. .. / -.- .. - .- / -... . .-. -.. .- .-. -- .- / -... .- -.- - .. / - .- -. .--. .- / -... .- - .- ... / .-- .- -.- - ..- .-.-.- / ... . .-.. .- -- .- - / -.. .- - .- -. --. / -.. .. / .... .- .-.. .- -- .- -. / ... .- -. --. --. .- .-. / .--. .-. .. -. --. --. --- -.. .- -. .. .-.-.-

Senin, 19 September 2016

⚜⚜🏕 MELEPAS KERINDUAN 🏕⚜⚜

Acara Reuni Jamnas  '73 usai hujanpun turun, sambil menunggu hujan reda, dimanfaatkan ke Kedai Pramuka (di Buperta). Kak Gatot, Kak Jono dan Kak Joko AW terpisah mereka bertiga saling mencari walaupun ada sarana komunikasi tidak bisa ketemu saking luasnya areal Perkemahan. Dan akhirnya kami berempat pulang agak malam.

Sampai di Perum Maleo Bintaro kediaman Kak Jono sudah capek mandi sebentar kemudian berangkat ke peraduan.
Besoknya setelah makan pagi tanggal 15-8-2016 Kak Totok Yarmanto  tilpun :
" Halo Kang.... apa khabar kalau anda tidak ada acara lain ayo ketemuan di Citos (Cilandak Towns quare) hari ini jam. 18.00 ".
" Okey Kak aku Kak Gatot dan Kak Jono siap ". Jawab saya mengiyakan.

Jam 16.30 bertiga dari Maleo Bintaro bertolak ke Citos dengan Uber Taxi pukul 19.20 aku bertiga baru sampai sedangkan Kak Totok berangkat dari Kantornya pukul 14.00 dan Kak Dewi dari Bandung sudah tiba di lokasi pukul 16.00 aku jadi malu.

* Kak Totok sempat berbisik, Kak Uber di Jakarta kalau ada acara (janjian) 2 jam sebelumnya harus sudah berangkat, agar tidak terjebak macet.

* Kak Dewi :  " Masak Kak Uber berangkat dari Bintaro dan Saya berangkat dari Bandung, yang datang lebih dulu  saya ".
Emang jam 17.32 Kak Dewi sudah stand by Exelso di Citos.
Aku jadi malu, padahal dulu saat jadi Pembina masalah waktu aku tidak kenal jam karet

Kira2 pukul 19.45  sudah kumpul 13 orang   di RM Betawi yang dari Jabodetabek : Kak Totok, Kak Dewi, Kak I'is & keluarga, Kak Sonny, Kak Lilik, ketemuan kecil²an tetapi sangat mengesankan dan merupakan anugerah yang luar biasa walaupun singkat, kami menyadari bahwa besoknya teman² masih ada tugas yang harus di tangani.

Ditambah besoknya kami² mendapat undangan  Upacara Penurunan Bendera Merah Putih si Istana Kepresidenan ini membuat kebanggaan tersendiri buat aku dan teman².
Kalau bukan perjuangan dari teman² yang punya peran, orang daerah seperti kami² kemungkinan kecil bisa duduk manis menikmati prosesi Upacara 17 Agustus di Istana Kepresidenan.
Singkat cerita kami² di Jakarta seperti Petruk dadi Ratu
Betapa tidak aku berpisah dengan teman² di kota Malang, saat umurku masih 24 tahun dan saat ini aku sudah berumur 67 tahun edaaaaan !!.
Mohon maaf aku berkata jujur keluar dari hati nurani yang paling dalam.

Belum cukup lama kita melepas rasa kangen  pukul 21.26   meninggalkan ruang pertemuan. Diakhir dengan foto bersama. Good bye. See you tomorrow.

⚜⛺ MELEPAS KERINDUAN ⛺⚜

Mengingat lokasi pertemuan saat itu d ekat dengan ring satu dimana Jamnas X tahun 2016 akan di buka oleh Ka Mabinas orang nomor satu RI (Presiden Joko Widodo), untuk menghindari kemacetan, aku Kak Gatot dan Kak Djono, harus berangkat pagi², dari Bintaro, jam. 8 pagi sampai ditempat, tentu saja belum ada teman yang hadir, maklum acara akan di awali jam. 11 siang.
Menunggu teman² selama 3 jam tanpa suguhan itu mah sudah biasa Mantan Pandu hahahaha.
Tepat pukul 11. siang teman² sudah pada kumpul, dari 28  (kurang lebih 10 orang yang tidak sempat hadir). Itupun tidak mengurangi kegayengan suasana.

Meeting Point dengan suasana penuh keakraban tanpa di batasi ewuh pakewuh sangat aku rasakan, terbukti gelar, pangkat maupun kedudukan kita tanggalkan, karena memang didada kita masing² ada Merah Putih. Ini bukan sekedar slogan, beliau² yang masih berperan besar baik di Pemerintahan, Departemen, Dewan dan Swasta, termasuk pensiunan seperti aku berbaur menjadi satu. Mungkin Tri Satya dan Dasa Dharma tetap tak lengkang oleh panas, tak lapuk oleh hujan, tetap tumbuh subur di hati sanubari yang paling dalam kita.
Almarhum Kak Heru Baskoro
Mantan Kontingen merasakan dan mengalami Jamnas I tahun 1973 yang saat itu Buperta tidak seindah saat ini, 43 tahun yang lalu Buperta adalah hutan karet dengan semak belukar yang penuh dengan onak dan duri karena kurang terurus, untuk dapat di mendirikan tenda  kontingen harus membersihkan lebih dulu. (jawa babat²). Bisa dibayangkan kita banyak menjumpai binatang melata yang berbahaya : ular, kelabang dan kalajengking, bahkan ada yang di sengat kalajengking.

Belum lagi lokasi becek karena di guyur hujan dan fasilitas sarana dan prasarana terutama MCK, boleh dibilang kurang memadai, bahkan tidak menutup kemungkin para peserta berhajat di tepi danau Situbaru.
Tidak salahlah kalau peserta ada yang nginjek gituan (kayak lagu nonton bioskop yang dipopulerkan Bing Slamet).

Tidak cukup sampai disini penderitaan para kontingen, karena saat itu musim hujan tenda yang sudah di pasang dengan rapi roboh atau lupa regu tidak membuat parit di seputar tenda, keruan para penghuni tenda kehujanan (njedidindil) kedinginan Inikah yang di sebut latihan mental dan fisik....?

Jambore telah usai kontingen Jamnas '73 meninggalkan Bumi Perkemahan tercinta yang penuh dengan kenangan, tantangan kekota Malang Kuceswara dengan KA, dari Pasar Senen, didalam gerbong yang penuh sesak pengap yang tanpa AC menambah penderitaan yang tidak kunjung selesai, bahkan saking capeknya mereka² tidur di kolong tempat duduk persis kayak pindang asin
Kak Djono, Kak Uber, Kak Gatot
Kini mereka² (beliau²) sudah mendapat predikat Kakek dan Nenek, tapi tetap Kadi (kakek dinamis) Neli (nenek lincah).

🍃 MELEPAS KERINDUAN 🍃

Pengalaman yang sangat mengesankan bagi saya pribadi.
Saat Tanggal 12 Agustus sampai 22 Agustus 2016, di Jakarta.

Acara diatas atas undangan Kak Sonny Jwarson (A.47) selaku kordinator Reuni eks Kontingen Jamnas '73 pada tanggal 14 Agustus 2016 yang sudah aku terima bulan Mei 2016.

Kontan saja saat itu bagai gayung bersambut, walaupun masih jauh aku mempesiapkan diri untuk menabung. Sebelum hari H dana sudah terkumpul,
tepat tanggal 12 Agustus 2016 aku dengan Kak Gatot bertolak ke Jakarta dengan KA. Majapahit, sesampainya di stasiun Pasar Senen, transit di Kwarnas Pramuka Gambir, tidak terlalu lama kami berdua di jemput Kak Djono untuk menginap di rumah beliau di bilangan Perum Bintaro.

Tanggal 14 Agustus 2016  jam. 06.00 dengan Taxi Uber sudah berangkat ke Buperta Cibubur,  menunggu 3 jam di Telaga Seafood teman² Jam. 11.00 sampai jam 16.00 baru meninggalkan Buperta Cibubur.

🔹 Kesan² di Cibubur :
1. Dalam kurun waktu 43 tahun yang lalu tidak pernah bertemu dengan teman² eks Kontingen Jamnas '73 adalah peristiwa yang sangat langka.

2. Walaupun beliau² sudah mendapat predikat eyang tetapi masih enerjik penuh semangat dan masih top markotop. Pertemuan itu semacam itu bagaikan suplemen. (tambah enom).

3. Guyon² cepika cepiki,  ngguyu ter-bahak² sambil MEOK ( *M*akan *E*nak *O*mong *K*osong ).
Tidak lupa kami mengumandangkan Lagu Jambore '73 yang di pimpin Kak Samodro.

4. Pukul 18.00 semua meninggal arena, saya berdua menuju ke Kwarnas. Selamat jalan  be carefull and see you soo.